Timun merupakan tanaman sayur merambat yang mudah dibudidayakan dan sangat produktif. Tanaman ini memiliki batang lunak berwarna hijau, berbentuk menjalar atau merambat dengan bantuan sulur. Daunnya lebar berbentuk menjari, permukaannya agak kasar, dan berwarna hijau segar. Bunga timun berwarna kuning cerah, berukuran kecil, dan berbentuk seperti terompet.
Tanaman timun memiliki bunga jantan dan bunga betina pada satu tanaman (monoecious), dengan penyerbukan yang dibantu oleh serangga seperti lebah. Setelah penyerbukan, bunga betina akan berkembang menjadi buah timun yang memanjang dengan kulit hijau muda hingga hijau tua. Buah timun berbentuk silindris memanjang, daging buahnya renyah dan mengandung banyak air sehingga terasa segar saat dikonsumsi.
Akar tanaman timun berupa akar serabut yang menyebar dangkal namun cukup kuat menopang pertumbuhan tanaman. Tinggi tanaman dapat mencapai 1–2 meter atau lebih jika dirambatkan dengan ajir atau para-para. Tanaman timun dapat ditanam di lahan langsung maupun dalam pot atau polybag. Timun tumbuh optimal pada area dengan sinar matahari penuh dan sirkulasi udara yang baik. Tanaman ini menyukai tanah yang gembur, subur, dan lembap, namun tidak tahan terhadap genangan air.
Penyiraman dilakukan 1–2 kali sehari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan saat berbunga. Pemupukan sebaiknya dilakukan secara rutin untuk menunjang pertumbuhan dan pembentukan buah. Pupuk dasar diberikan saat tanam, kemudian dilanjutkan dengan pupuk susulan setiap 1–2 minggu. Pemangkasan tunas tidak produktif dapat dilakukan agar nutrisi lebih fokus pada pembentukan buah. Timun dapat diperbanyak melalui biji dan mulai panen sekitar 30–45 hari setelah tanam.
Yuk, tanam timun sendiri di rumah 🌱
Selain mudah dirawat, hasilnya segar, sehat, dan bisa dipanen berkali-kali ✨