Mungkin kita sudah familiar dengan jahe yang mudah dijumpai di pasar tradisional. Jenis jahe ini banyak digunakan untuk masakan maupun minuman. Ternyata terdapat jenis jahe lainnya, yaitu jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum). Jahe jenis ini lebih sering digunakan sebagai bahan minuman. Berbeda dengan jahe biasa, jahe merah memiliki ukuran lebih kecil dan lebih pedas.
Umumnya, jahe merah maupun jahe biasa punya kandungan nutrisi yang sama, di antaranya vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin C, besi, fosfor, dan kalsium. Meski memiliki kandungan nutrisi yang terbilang sama, ternyata jahe merah dan jahe putih punya perbedaan dalam sisi khasiatnya. Jahe merah mengandung senyawa seperti oleoresin, shogaol, gingerol, zingeron yang lebih banyak disbanding jahe biasa.
Jahe merah juga biasanya baru bisa dipanen ketika sudah tua, sedangkan jahe biasa bisa dinikmati saat usianya masih mudah maupun sudah tua. Ketika jahe merah matang atau tua, tanaman ini mengandung minyak atsiri yang lebih banyak dibanding jahe biasa. Inilah yang membuat jahe merah memiliki rasa lebih pedas dibanding jahe biasa.
Manfaat jahe merah untuk kesehatan antara lain untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan, mengurangi kadar kolesterol, meringankan sakit kepala, mengatasi rematik, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan sistem imun.
Tanaman jahe dapat tumbuh di dataran rendah hingga tinggi. Penyiraman dapat dilakukan sekali sehari dengan volume secukupnya. Pemupukan dapat dilakukan sebulan sekali. Penyiangan juga harus dilakukan terhadap gulma dan tanaman liar lainnya di sekitar tanaman jahe merah agar pertumbuhannya tidak terganggu. Pemanenan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3-4 bulan.
Yuk, pesan dan tanam jahe merah ini 🌱